Sunday, May 15, 2016

Pendaftaran JENI, Pengalaman dan Pengorbanan

Assalamu'alaikum :D

Yeay alhamdulillah sekarang udah jadi mahasiswa tingkat akhir x'D.  Sekarang lagi sibuk-sibuknya ngerjain Tugas Akhir (TA). Tapi walaupun lagi sibuk-sibuknya, masih ada aja yang gangguin gua (?) ngerjain TA, salah satunya harus mengikuti ujian JENI. Mau gag mau harus mau karena merupakan salah satu syarat kelulusan *huee*.



Wait, JENI itu apa sih? Dulu, untuk mengatasi rasa penasaran, aku sempet tanya kakak tingkat (kating), dan mereka bilang kalo itu buat syarat kelulusan. Denger kata "kelulusan" udah bikin aku ngeri T_T. Ketauan kali kalo muka langsung down (?), terus kating bilang kalo itu cuman kaya ujian online, kaya ujian biasa getoo..

Jadi, JENI adalah  judul lagunya THE CLICK FIVE (JENNY)  singkatan dari Java Education Network Indonesia, yang merupakan kumpulan pembelajaran (modul on-line) yang siap dipelajari dan dikembangkan selanjutnya. Mengacu pada pembahasan Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) dan Framework. Selain merupakan kumpulan modul yang terdiri dari beberapa chapter, jeni juga merupakan kumpulan modul yang terdiri dari beberapa chapter. Jeni juga merupakan bank soal JAVA, dan juga wadah pembahasan masalah-masalah pembelajaran perangkat lunak yang berbasis java. (Sumber : http://www.slideshare.net/flatburger/jtechno-jeni )

Salah satu hal terpenting untuk bisa ikut ujian jeni adalah melakukan pendaftaran. Nah gimana sih cara melakukan pendaftaran jeni ?

Ternyata tidak sembarangan untuk bisa mengikuti ujian jeni. Pendaftaran jeni hanya bisa dilakukan di lembaga pendidikan yang telah melakukan link and match kurikulum dengan jtechnopreneur. Pendaftaran jeni pun ternyata mengeluarkan biaya pelatihan/modul yang tidak murah, yakni berkisar 500.000 - 750.000 rupiah! Namun harga pendaftaran jeni bisa berbeda dan berubah tergantung dari tempat/wilayah mendaftar.

Untung aja pendaftaran jeni ku gratis *rotfl* karena semua udah diurus dari pihak kampus. Kita sebagai mahasiswa tinggal melakukan pendaftaran aja. Waktu pendaftaran juga dibatasi cuma 2 hari. Pihak kampus sudah memberitahukan langkah-langkah yang harus dilakukan. Dan lagi waktu itu ada isu bahwa setiap mahasiswa yang mendaftar jeni akan mendapatkan shift dan nomor urut sesuai urutan mendaftar. Seketika temen-temen heboh pada bikin pengumuman: kita daftar jeni bareng ya?! 

Pada hari pertama pendaftaran jeni, beberapa temanku yang udah daftar jeni, mereka dapat shift yang berbeda-beda, ataupun mendapat nomor urut yang jaraknya cukup jauh. Ternyata hal ini membuat kami shock *wkwkwk*. Alasannya simpel, persahabatan~ *hiks*, yahh namanya aja ujian, pasti taulah yang dimaksud hehe. *gag ikutan ( ._.)a *. Ada sahabatku bilang kalo mendingan waktu melakukan pendaftaran jeni hari terakhir sekalian, biar udah pada sepi getoo. Tapi sorenya kami dapat info lagi kalo gag cepet-cepet daftar jeni, nanti gag dapet kuota ujian. Huaa akhirnya kami jadi panik wkwk, seketika sore itu aku n sahabat ku langsung daftar jeni, serentak, bersama, bareng, pokoknya kita gag boleh pisah~ yeah~. Selesai melakukan pendaftaran, *alhamdulillah* aku n sahabat-sahabat ku dapet shift yang sama dan nomor urut kami berurutan, pendaftaran jeni lancar jaya~. Kemudian dicetak di kertas hijau yang biasa untuk KRS-an sebagai kartu ujian jeni.

Pada hari kedua, kami hendak mengumpulkan kartu ujian. Kartu ujian harus mendapat cap/stempel. Ketika udah sampe Lab Sertifikasi untuk minta cap, ternyata kartu ujian harus dobel dua, sedangkan kita baru nge-print satu kartu *mlongo*. Mau gamau harus cetak lagi, nyari kertas warna hijau lagi, motong lagi, ke Lab Sertifikasi lagi, tapi semua berjalan lancar *alhamdulillah* *ngos-ngosan*.

Buat pembaca yang butuh modul jeni lengkap, silahkan akses link resmi : http://space.meruvian.org/jtechnopreneur/jeni

Yahh, begitulah segelintir kisah perjalanan melakukan pendaftaran jeni, setelah itu masih harus mengerjaan TA yang deadline juga semakin dekat. Buat para pembaca yang ingin mengikuti ujian jeni bisa menghubungi lembaga pendidikan yang melayani sertifikasi jeni. Mungkin ada pengalaman tersendiri dari para pembaca?

Wassalamu'alaikum :)

4 comments: